Selasa, 26 Mei 2009

Hembusan Angin

Seketika hembusan angin membangunkanku dari lamunan panjang. Aku tak ingin larut dalam suatu kesedihan. Keterasingan itu mengajarkanku banyak hal. Dan memberiku petunjuk bahwa aku masih punya banyak sahabat yang sejati. Kata orang mencari sahabat sejati itu sangat sulit. Namun aku patut bersyukur dalam keterpurukanku ada banyak sahabat yang selalu setia. Mungkin bagi mereka dukungan yang diberikan tidak ada apa-apanya. Tapi bagiku itu sangat bahkan teramat berarti. Dukungan itu membuat aku mampu bangkit dari keterpurukan, meski tak sigap tapi aku mampu berdiri dengan perlahan namun pasti. Kutata hariku satu demi satu. Kupilih dan kupungut serpihan-serpihan harapan yang masih tersisa. Setidaknya harapan itu adalah gambaran bahwa aku akan mampu, harus mampu dan kemudian mampu untuk melakukannya. Ada banyak jalan yang kulihat. Tapi aku harus percaya pada feelingku sendiri. Aku harus percaya diri, karna itu akan menjadi tonggak untukku berkayut. Ya Allah....Andai aku bisa, aku tak ingin mengeluh. Namun lidahku, hatiku masih belum cukup kuat untuk tidak mengeluh. Aku berharap keluhan itu tak membuat-Mu jera untuk selalu memberikan jalan keluarnya. Bukan aku ingin menghindar. Tapi jika pilihan itu adalah langkah terbaik untuk semuanya maka aku harus melakukannya. Jangan palingkan Rahmat-Mu dariku Ya Robbi. Karna aku sangat membutuhkannya.